Kamis, 05 April 2018

MAKALAH METODE PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA DINI


PENDAHULUAN


1.       Latar Belakang
         Demonstrasi merupakan salah satu metode yang menentang bagi  anak – anak karena memuaskan rasa ingin tahu anak yang besar. Metode ini juga tepat bagi anak  karena sesuai dengan cara berpikir anak yang kongret dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Disamping itu,metode demonstrasi ini sangat membantu guru dalam menjelaskan suatu konsep yang sulit dimengerti oleh anak apabila hanya mengandalkan penjelasan verbal.

2.       Tujuan
          Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.           Mahasiswa mengetahui kosep – konsep pengembangan perilaku dan kemampuan dasar anak usia 2 – 4 Tahun melalui metode demonstrasi.
b.           Mahasiswa mengetahui metode pengembangan perilaku pada anak usia TK.

3.       Manfaat
a.    Pra pendidik mampu mengantarkan anak didiknya agar dapat berpikir, bersikap, dan berperilaku secara terpuji dalam kehidupan sehari – hari.
b.       Pra pendidik menyadari arti pentingnya metode pengembangan perilaku pada anak usia TK.

4.       Rumusan Masalah
a.              Bagaimana konsep – konsep pengembangan perilaku pada anak usia TK.
b.             Bagaimana metode dalam pengembangan perilaku anak usia TK.

5.       Tinjauan Mata Kuliah
Pada mata kuliah ini anda akan mendapatkan informasi tentang hakekat perilaku dan kemampuan dasar anak usia 3 – 4 tahun yang meliputi pengertian dan cakupan kemampuan dasar anak usia 3 – 4 tahun. Hakekat kempuan pengembangan dasar anak usia 3 – 4 tahun yang meliputi ; urgensi, dan prisip pengembangan kemampuan dasar anak usia 3 -4 tahun serta pengembangan moral, nilai agama, dan sosial emosional; serta strategi umum pengembangan kemampuan dan perilaku anak usia 3 – 4 tahun.









Modul  1
 
PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN MELALUI METODE DEMONSTRASI


Demonstrasi merupakan salah satu metode yang menentang bagi anank – anak karena memuaskan rasa ingin tahu anak yang besar. Metode ini juga tepat bagi anak karena sesuai dengan cara barpikir anak yang konkret dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.



KEGIATAN BELAJAR I
HAKIKAT  METODE DEMONSTRASI


A.      Pengertian Metode Demonstrasi
          Metode demonstrasi adalah suatu strategi pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan yang diikuti dengan menirukan pekerjaan yang didemonstrasikan.

      Menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode demonstrasi adalah matode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suaru benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

B.      Tujuan dan Manfaat Metode Demonstrasi
                  1.         Manfaat Metode Demonstrasi
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi secara umum adalah sebagai berikut :
a.             Perhatian anak dapat lebih dipusatkan
b.             Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
c.             Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri anak.

2.     Tujuan Metode Demonstrasi
      Demonstrasi merupakan satu wahana untuk memberikan pengalaman belajar agar anak dapat menguasai kemampuan yang diharapkan dengan lebih baik. Tujuan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap modal yang dapat dilakukan.

C.      Beberapa Tema Sasaran Metode Demonstrasi
       Altenatif tema yang cocok menggunakan metode demonstrasi untuk anak usia dini antara lain adalah sebagai berikut :
                  1.               Tema Binatang
                  2.               Tema Pakaian
                  3.               Tema Kebersihan, Kesehata, dan Kemampuan
                  4.               Tema Rumah
                  5.               Tema Kendaraan / Transportasi

D.      Kelebihan Dan Kekurangan Metode Demonstrasi
          Adapun kelebihan metode demonstrasi antara lain sebagai berikut :
                  1.          Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda / peristiwa.
                  2.         Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
                  3.          Kesalahan – kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya dan lain sebagainya.



Beberapa kelemahan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
                  1.          Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda / peristiwa yang akan dipertunjukan karena jumlah anak yang banyak dalam satu kelas atau alat yang terlalu kecil sehingga metode demonstrasi hanya efektif. Untuk sistem kelompok dan kurang efektif apabila menggunakan sistem klasikal
                  2.         Tidak semua benda / peristiwa dapat didemonstrasikan

E.      Rancangan Kegiatan Demonstrasi
                  1.               Menetapkan tujuan dan tema kegiatan demonstrasi
                  2.               Menetapkan bentuk demonstrasi yang dipilih
                  3.               Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan
                  4.               Menetapkan langkah kegiatan demonstrasi
                  5.               Menetapkan penilaian kegiatan demonstrasi





  
KEGIATAN BELAJAR II
TEKNIK PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN MELALUI METODE DEMONSTRASI


A.      Memperagakan – Melakukan – Menjelaskan (Showing – Doing – Telling)

                  1.          Memperagakan (Showing)
Disini guru mendemonstrasikan kemampuan yang ditujukan untuk dicapai anak agar jelas. Rangkaian kegiatan perlu dipecah menjadi beberapa langkah yang berurutan dan dapat diamati (observable)

                  2.         Melakukan (Doing)
Metode ini diikuti dengan pengulangan tindakan oleh anak seperti yang dicontohkan guru dengan mengikuti prosedur yang didemonstrasikan

                  3.         Menyampaikan / Menjelaskan (Telling)
Sambil memperagakan gerakan, guru perlu menjelaskan gerakan apa yang tenagah ia lakukan secara rinci dan operasional. Hal ini akan mempermudah anak menangkap maksud gerakan yang diperagakan guru.

B.      Demonstrasi Kombinasi Dengan Ekpositori
          Teknik ini bertujuan menjelaskan suatu proses fenomena dengan cara memperlihatkan prosesnya, yaitu suatu yang secara alamiah terjadi atau akan terjadi sebagai hubungan sebab akibat.


C.      Demonstrasi Kombinasi Dengan Sosiodrama
          Teknik ini sesuai untuk mengembangkan sosial – emosional dan moral – agama. Selain itu teknik ini juga sesuai untuk mengembangkan bahasa anak, yaitu berbicara lancer dan berkomunikasi.

D.      Demonstrasi Kombinasi Dengan Eksperimen
          Teknik ini bertujuan untuk membuktikan suatu perunbahan sebagai sebuah sebab akibat dari suatu tindakan. Teknik ini dekat dengan metode eksperimen karena menrupakn satu rangkapan kegiatan dengan sesuatu yang didemonstrasikan.

E.      Demonstrasi untuk Kegiatan Khusus
          Metode demonstrasi dalam kegiatan khusus / tertentu merupakn metode pendamping atau cara pembelajaran tambahan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan utama.

F.      Demonstrasi dengan Improvisasi
          Demonstrasi berupa tingkah laku yang merupak improvisasi guru ini (tidak direncanakan) merupakan hal yang mendukung pengembangan sosial – emosional dan moral – agama anak.

  




KEGIATAN BELAJAR III
IMPLIKASI SERTA PENILAIAN PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN MELALUI METODE DEMONSTRASI



A.      Implikasi Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Metode Demonstrasi

          Pembelajaran bermetode demonstrasi dapat dirancang dengan langkah – langkah sebagai berikut :
                  1.               Merumuskan tujuan dan tema
                  2.               Menentukan teknik / bentuk demonstrasi
                  3.               Menyaipakn alat dan media
                  4.               Menetapkan langkah – langkah kegiatan
                  5.               Melakukan penilaian

B.      Penilaian Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak 3-4 Tahun Melalui Metode Demonstrasi
                  1.         Penilaian Proses
a.             Cek list / daftar isian
b.             Skala sikap
                  2.          Penilaian Produk
a.             Portofolio dekumentasi
b.             Showcase portofolio








Modul  2
 
PENGEMBANGAN PERILAKU
DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN MELALUI METODE SOSIODRAMA DAN BERMAIN PERAN



KEGIATAN BELAJAR I
HAKIKAT METODE SOSIODRAMA
DAN BERMAIN PERAN


A.      Hakekat Metode Sosiodrama
Kata sosiodrama berasal dari kata, yaitu sosio dan drama. Sosio berasal sosial, sedangkan drama ialah metode mengajar yang dalam pelaksanaannya anak mendapat tugas dari guru untuk mendemonstrasikan suatu situasi sosial yang mengandung suatu problem.

Sosiodrama merupakan bagian dari bermain peran, namun berbeda dengan focus. Sosiodrama berfocus pada cara kelompok pemain itu dalam menyelesaikan sebuah masalah, yaitu solusi alternative terhadap masalah yang ditampilkan, dimana semua pemain berperan serta dalam menyelesaikan masalah itu. Misalnya, permasalahan yang dihadapi penduduk kita atau masalah keluarga.

Dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama dalam kegiatan pengembangan anak usia dini adalah suatu kegiatan memainkan peran dalam suatu cerita yang menuntut kerjasama diantara pemerannya. Sosiodrama dilakukan dengan teknik demonstrasi dimana anak-anak memainkan peran orang-orang yang ada dilingkungan atau tokoh-tokoh dari suatu cerita.




Manfaat metode sosiodrama dalam perkembangan adalah sebagai berikut:
a.              Menyalurkan ekspresi anak-anak kedalam kegiatan yang menyenangkan
b.             Mendorong aktivitas, inisiatif, dan kreatif sehingga mereka berpartisipasi dalam kegiatan  bersama
c.              Memahami isi cerita karena ikut memainkan
d.             Membantu menghilangkan rasa malu, rendah diri, dan kemurungan pada anak
e.              Mengajarkan anak saling membantu dan bekerja sama dalam permainan sosiodrama
f.              Menimbulkan rasa saling percaya mempercayai satu sama lain atas kesanggupan masing-masing.

Bentuk-bentuk sosiodrama adalah sebagai berikut :
a.              Dramatisasi bebas
b.             Dramatisasi terpimpin


B.      Hakekat Metode Bermain Peran
                  1.         Pengertian Bermain Peran
Metode bermain peran ini dikategorikan sebagai metode belajar yang berumpun kepada metode perilaku yang ditetapkan dalam kegiatan pengembangan.

Menurut Gilstrap dan Martin, bermain peran adalah memerankan karakter/tingkah laku dalam pengulangan kejadian yang diulang kembali, kejadian masa depan, kejadian yang masa kini yang penting, atau situasi imajinatif. Anak-anak pemeran mencoba untuk menjadi orang lain dengan memahami peran untuk menghayati tokoh yang diperankan sesuai dengan karakter dan motivasi yang dibentuk pada tokoh yang telah ditentukan.

                  2.        Tujuan dan Manfaat Bermain Peran
Fledman berpendapat bahwa didalam area drama, anak-anak memiliki kesempatan untuk bermain bermain dalam situasi kehidupan yang sebenarnya, melepaskan emosi, mempraktekan kemampuan bahasa, membangun keterampilan sosial dan mengepresikan diri dengan aktif.

                 3.          Perkembangan Awal Bermain Peran/simbolik dan Pola Interaksi Sosial dalam Bermain Peran
Tahap-tahap perkembangan bermain peran/simbolik :
a.             Pura-pura
b.             Pura-pura dengan dirinya
c.             Pura-pura dengan orang lain
d.            Pengganti
e.             Pura-pura dengan objek atau orang
f.              Agen aktif
g.             Urutan yang belum berbentuk cerita
h.             Urutan cerita
i.               Perancanaan

Pola interaksi sosial anak dalam bermain peran adalah sebagai berikut:
a.             Tidak peduli
b.             Pengamat
c.             Bermain sendiri
d.            Pararel/sosial berdampingan
e.             Asosiatif/sosial drama
f.              Sosial bekerja sama

Menurut Fein dan Smilansky, dalam bermain peran anak menggunakan simbol, seperti kata-kata, gerakan dan mainan untuk mewakilkan dunia yang sesunggunhnya. Dalam sosipdrama, anak mengembangkan permainan sombulik itu agar bisa bekerjasama dengan anak/pemeran lainnya.





KEGIATAN BELAJAR II
TEKNIK PENGEMBANGAN PERILAKU
DAN KEMAMPUAN DASAR UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN MELALUI METODE SOSIODRAMA DAN BERMAIN PERAN


A.      Metode Sosiodrama Maupun Bermain Peran
          Metode ini keduanya hampir sama dengan pelaksanaannya yaitu :
a.              Pilihlah ide cerita/tema sederhana yang digali dari pengalaman anak.
b.             Jangan berselang waktu yang lama atara waktu kejadian pengalaman anak, yang akan diangkat menjadi ide cerita, dengan waktu kegiatan.
c.              Hiaslah panggung dengan peralatan danmedia sederhana, namun mendekati benda-benda nyata.
d.            Mulailah drama dengan guru menjadi bagian didalamnya. Hal ini berguna untuk memancing anak berani berperan dan member petunjuk secara tidak langsung.
e.            Buatlah bermain drama berlangsung singkat.
f.             Jangan memaksa anak untuk ikut serta.


B.      Beberapa Teknik Untuk Pelaksanaan Metode Bermain Peran dan Sosiodrama

       Teknik untuk pelaksanaan metode bermain peran dan sosiodrama berdasarkan jumlah personil pemain terdiri dari :
a.              Berpasangan
b.             Kelompok kecil
c.              Kelompok besar
Berdasrkan variasi kegiatan dalam pementasan terdiri dari :
a.              Dramatisasi
b.             Operate
c.              Pantonim
Berdasarkan pengungkapan dialog terdiri dari :
a.              Direct (langsung)
b.             Indirect (tidak langsung)
Berdasarkan keterlibatan guru terdiri dari :
a.              Guru tidak terlibat dalam drama
b.             Guru terlibat dalam drama


C.      Teknik Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Melalui Metode Sosiodrama

      Teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam sosiodrama untuk membangun ke-3 kemampuan diatas adalah sebagai berikut :
a.              Ide cerita berdasrkan kolaborasi guru dan anak
b.             Tentukan scenario yang tidak terlalu ketat
c.              Dualog yang spontan
d.       Adakan latihan dan membuka kesempatan berkomentar secara informal atara guru dan anak-anak
e.              Mintalah pendapat  anak tentang karakter tokoh yang diperankanya
f.              Adakan diskusi bersama usai pementasan


D.      Teknik Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Melalui Metode Bermain Peran

          Berdasarkan urian diatas maka untuk mendukung aspek-aspek perkembangan dapat digunakan teknik-teknik sebagai berikut :
a.              Sediakan variasi alat-alat dan media pendukung yang memberikan inspirasi
b.             Berikan kesempatan dan waktu yang luas untuk bebas anak bereksplorasi, terutama di sentra bermain drama
c.              Mendukung tindakan anak dengan memberikan komentar atau pertanyaan pancingan dari guru
d.             Guru mendampingi dan bermain bersama anak
e.              Menggunakan music
f.              Menggunakan boneka dan wayang
g.             Teka-teki dengan story telling
h.             Meniru atau memetics
  



KEGIATAN BELAJAR III
IMPLIKASI SERTA PENILAIAN PERKEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN ANAK USIA 3-4 TAHUN MELALUI METODE SOSIODRAMA DAN BERMAIN PERAN


A.      Implikasi Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Melalui Metode Sosiodrama

          Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan sosiodrama secara umum tidak terlepas dari teknik apa yang hendak dipakai, langkah-langkah sosiodrama dapat diikuti sebagai berikut :
a.              Guru merancang situasi yang mendukung konflik dan mewujudkan secara lisan dan tulisan
b.             Guru memberikan briefing, keterangan tingkas tentang masalah, peran, karakter, dan waktu pembagian (urutan) waktu.
c.              Pilih anak-anak yang sesuai dengan karakteristik peran.
d.             Scenario direncanakan terlebih dahulu
e.              Siapkan peralatan, kostum, dan topeng
f.              Buatlah sedemikian rupa agar penonton benar-benar memberikan perhatian


B.      Implikasi Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Melalui Metode Bermain Peran

          Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan bermain peran adalah sebagai berikut :
a.              Pilihlah sebuah tema yang akan dimainkan (diskusikan Kemungkinan-kemungkinan dan urutan waktu dengan anak)
b.             Buatlah rencana atau scenario/naskah jalan cerita
c.              Buatlah scenario kegiatan yang fleksibel, dapat diubah sesuai dengan dinamika yang terjadi dan mencakup berbagai ragam aspek perkembangan anak(keaksaraan, Matematis, sains terpadu, sosial, dan kegiatan)
d.             Sediakan media, alat dan kostum yang diperlukan dalam kegiatan
e.              Apabila memungkinkan buatlah media/alat dari bahan daur ulang, jadilah guru yang kreatif
f.              Guru menerangkan teknik bermain peran dengan cra yang sederhana, apabila kelompok murid baru untu pertamakalinya diperkenalkan dengan bermain peran, guru dapat memberikan contoh satu peran
g.             Guru memberikan kebebasan bagi anak untuk memilih peran yang disukainya
h.             Jika bermain peran untuk pertama kali dilakukan sebaiknya guru sendirilah yang memilih siswa yang kiranya dapat melaksanakan peran-peran itu
i.               Guru menetapkan peran pendamping (anak didik yang tidak turut bermain peran)
j.               Dalam diskusi perencanaan, guru memberikan kesempatan pada anak (dengan teknik curah pendapat/brainsterming) waktu merancang jalan cerita dan ending cerita
k.             Guru menyarankan kalimat pertama yang baik diucapkan oleh pemain untuk memulai
l.               Anak bermain peran
m.           Diakhir kegiatan, adakan diskusi untuk mengulas kembali nilai-nilai dan pesan yang terkandung dalam bermain peran untuk teladani anak
n.             Khusus disentra drama, buatlah praperencana dat setting tempat yang mendukung untuk 2-4 minggu
o.             Settinglah tempat bermain peran dengan gambar-gambar dan dekorasi yang mendukung jalan cerita

Baik metode drama sosiodrama maupun bermain peran mencapai tujuannya didalam proses kegiatan itu sendiri karena itu, penilaian yang sesuai adalah bentuk penilaian proses dengan teknik observasi.




PENUTUP


A.      Kesimpulan
          Dari makalah yang telah kami paparkan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
                  1.           Metode demonstrasi adalah suatu strategi pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan yang diikuti dengan menirukan pekerjaan yang didemonstrasikan.
                  2.         metode sosiodrama dalam kegiatan pengembangan anak usia dini adalah suatu kegiatan memainkan peran dalam suatu cerita yang menuntut kerjasama diantara pemerannya. Sosiodrama dilakukan dengan teknik demonstrasi dimana anak-anak memainkan peran orang-orang yang ada dilingkungan atau tokoh-tokoh dari suatu cerita

.
B.      Saran
          Dari kesimpulan di atas maka kami selaku penulis dapat membarikan beberapa saran, sebagai berikut :
Ø   Metode Demonstrasi maupun  Metode  Sosiodrama dapat mencapai tujuannya didalam proses kegiatan harus sesuai dengan penilaian dan kemampuan anak didik. Dengan cara bentuk teknik observasi.
  




DAFTAR PUSTAKA



Coughlin, Pamela, et al, (1997). Creating Child Centared Classrooms 3-5 Year Old. Washington : Childern’s Resources Internasional, Inc.

Dombro, Amy Caura, Et al. (2001). The Creative Curriculum For Infonts and Toddlers. Resived Edition. Washington : Teaching Strategi, Inc.

Erselc, Beverly. (1991). Managing The Whole Language Classroom. A Complate Teacihing Resource Guide for K-6 Teachers. Creative Teaching Press. Inc.

Feldman, Jean R, (1997). Wonderful Rooms Where Shildren Can Bloom ! Peterborough.NH:Crystal Springs

Her, Judy, (2001) Creative Learning Activities for Young Childern. New York: Delmar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar