PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masa
usia balita khususnya usia dini bagi seorang anak adalah masa pertumbuhan dan
perkembangan yang bila dilewati dengan baik, maka anak akan memetik keuntungan
yang besar sekali bagi kehidupannya kelak.
Masa
– masa ini adalah masa penentuan hendak kemana mereka akan dibawa, menjadi
seorang manusia dewasa yang mampu mengoptimalkan kemampuannya ataukah
sebaliknya. Seluruh jenis kemampuan yang disebutkan dalam menjalani hidupnya
kelak dipersiapkan pada periode ini, bahkan menurut penelitian terakhir
kesibukan persiapan ini dimulai sejak anak masih dalam kandungan ibunya.
2. Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa mengetahui konsep – konsep
pengembangan gerak berirama (tari) pada perkembangan AUD.
b. Mahasiswa mengetahui metode dalam
pembentukan perilaku yang baik dan bisa memahami pengertian pengembangan
keterampilan music dan tari.
3. Manfaat
a. Para pendidik mampu mengantarkan anak
didik agar dapat berpikir, bersikap, dan berperilaku secara baik dalam sehari –
hari.
b. Para pendidik menyadari arti pentingnya
pengembangan keterampilan music dan tari pada anak usia dini.
4. Rumusan Masalah
a.
Bagaimana konsep – konsep pengembang
musik dan tari anak usia dini.
b.
Bagaimana metode dalam pengembangan
music dan tari anak usia dini
TINJAUAN MATA KULIAH
Dalam kehidupannya manusia tidak
dapat dipisahkan dari seni khususnya music. Tari dan musik oleh sementara orang
dianggap terlalu berat bagi anak – anak usia dini (3-4 Tahun) karena istilah
tersebut kemudian di-“turun”kan menjadi gerak dan lagu.
Untuk menciptakan karya tersebut
diperlukan sejumlah penguasaan materi baik yang sifatnya teoritis maupun
praktis dibidang music dan tari. Untuk itu anda perlu mengingatkan kembali
beberapa materi yang sudah pernah disajikan dalam mata kuliah “Metode
Pengembangan Seni Musik dan Tari” yang telah anda tempuh pada semester yang
lalu.
Modul 1
|
KARAKTERISTIK GERAK
BERIRAMA (TARI)
ANAK
USIA DINI
Kegiatan
Belajar 1
Unsur Tari Pada Tari Anak Usia Dini
A. Unsur Gerak Dalam Tari
Karya tari dapat
dinikmati melalui bentuk visualnya, elemen – elemen yang ada pada tari yang
dapat kite tangkap secara visual antara lain ; gerak, rias, busana, dan
porperti. Tari adalah jenis kesenian yang terkait langsung dengan gerak tubuh
manusia, tubuh adalah alatnya dan gberak tubuh sebagai medianya.
Elemen
dasar tari adalah gerak. Berdasarkan keperluan atau fungsinya gerak dapat
dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu gerak bekerja, gerak bermain, dan gerak
tari. Gerak bekerja adalah gerak yang dilakukan semata – mata untuk kepentingan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar hidup, aspek ekspresi atau ungkapan perasaan
kehidupan jiwa tak pernah terpikirkan. Gerak bermain merupakan seuatu kegiatan
bergerak yang bersifat jasmani yang melibatkan sejumlah pelaku. Gerak tari
lebih bersifat keluar, sehingga terjadi komunikasi antar pribadi yang terlibat.
B. Karakteristik Gerak Anak Usia Dini
Karakteristik
gerak motorik pada anak usia dini terdiri dari dua gerakan, yaitu gerakan
motorik hlus dan gerakan motorik kasar.
1. Keterampilan Koordinasi Gerakan Motorik
Kasar
Keterampilan
koordinasi motorik atau otot kasar meliputi kegiatan seluruh tubuh atau
sebagian tubuh. Disamping itu, keterampilan koordinasi motorik kasar juga
mencakup ketahanan, kecepatan, kelenturan, ketangkasan, keseimbangan, dan
kekuatan.
2. Keterampilan Koordinasi Gerakan Motorik
Halus
Keterampilan
koordinasi motorik atau otot halus menyangkut koordinasi gerakan – gerakan jari
– jari tangan dalam melakukan barbagai aktifitas.
Secara tidak disadari ada spontan
reaksi dalam memperagakan gerakan sesuai dengan apa yang dilihat serta
diamatinya gerakan – gerakan ini terbentuk dari unsur tenaga, ruang, dan waktu.
Kegiatan
Belajar 2
JENIS TARIAN ANAK USIA DINI
A. Fungsi Tari
1.
Funsi Tari Sebagai Sarana Upacara Ritual
Salah satu
fungsi tertua seni pertunjukan (tari) adalah sebagai sara upacara ritual
masyarakat pada zaman dahulu biasanya melakukan upacara ritual ketika akan mamulai
suatu pertama.
2.
Fungsi Tari Sebagai Hiburan
Tari yang
berfungsi sebgai hiburan bertujuan untuk mengungkapkan ekspresi kegembiraan
atau rasa syukur, tari hiburan ini tidak terkait oleh kaidah – kaidah seperti
yang terdapat pada tari yang berfungsi sebagai upacara ritual.
3.
Fungsi Tari Sebagi Tontonan
Tari sebagai
tontonan merupakan tarian yang disajikan Khusus dengan kaidah – kaidah artistik
yang telah ditata apik untuk menghasilakn suatu karta yang berkulitas.
B. Jenis
Tari
1. Jenis Tari Berdasarkan Pola Garapanya
Berdasarkan pola
garapanya jenis tari dibagi menjadi 2 yaitu tari tradisional dan tari kreasi
baru. Tari tradisional adlah tari yang telah hidup sejak masa lampau pada
komunitas masyarakat tertentu dan memiliki nilai – nilai tertentu.
Sedangkan tari
kreasi baru adalah karya tari yang merupakan hasil pengembangan berdasarkan
pola – pola yang telah ada.
2. Jenis Tari Berdasrkan Koreografi
Jenis tari
ditinjau dari koreografinya digolongkan menjadi tiga yaitu tari tunggal, tari
berpasangan, dan tari kelompok.
3. Jenis Tari Berdasarkan Tema
Tari berdasarkan
tema dibedakan menjadi dua yaitu tari dramatic dan tari non-dramatik.
C. Jenis Tari Pada Anak Usia Dini
1. Konsep Pendidikan Seni Di Sekolah
Ada 2 konsep
pendekatan pembelajaran seni di sekolah yaitu seni dalam pendidikan dan
pendidikan melalui seni. Ditinjau dari tujuannya proses pembelajaran seni dalam
pendidikan dapat diselenggarakan secara formal dan informal. Karena tujuan dari
konsep pendekatanm seni dalam pendidikan adalah sebagai seniman yang mampu
memelihara dan mengembangkan seni yang diwariskan generasi sebelumnya.
Pendekatan
pendidikan melalui seni, diantaranya dikemukakan oleh J. Dewey (Dorn, 1994) bahwa seni seharusnya menjadi alat untuk
mencapai tujuan pendidikan dan bukannya untuk kepentingan seni itu sendiri.
2.
Jenis Tari Pada Anak Usia Dini
Jenis tari yang
dapat dilakukan anak usia dini yaitu sebagai berikut :
a. Tari anak usia dini harus disesuaikan
dengan gerak motorik anak usia dini, yaitu meliputi kemampuan motorik halus dan
kasar secara sederhana.
b. Bentuk tari pada anak usia dini harus
memperhatikan karakteristik gerak anak usia dini
c. Fungsi tari pada anak usia dini bukan
sebagai media upacara ritual, hiburan atau tontonan seperti fungsi secara umum,
pada tari anak usia dini telah berfungsi sebagai media ekspresi dan
kreativitas.
d. Tema pada tari anak usia dini
disesuaikan dengan perkembangan psikologi anak usia dini.
Modul 2
|
PERFORMANCE TARIAN ANAK USIA DINI
Kegiatan
Belajar 1
Pengenalan Tubuh
A. Tubuh
Tubuh menjadi
alat utama dalam menari, dan gerak tubuh merupakan media dasar untuk
mengungkapkan ekspresi tari.
Tari
diwujudkan dengan gerakan tubuh. Gerakan tubuh membutuhkan ruang, waktu, dan
tenaga. Bagian – bagian tubuh mempunyai peran dalam menari adalah struktur
tubuh, organisai tubuh/olah tubuh, dan keterampilan tubuh. Gerak merupak dasar
dari belajar tari. Bergerak melalui menari merupakan pengalaman yang menyenakan
bagi anak.
B. Kesadaran Tubuh
Kesadaran akan
gerakan anggota tubuh anak seperti tepuk tangan yang ritmis atau dalam suasana
kecerian di dalam Kelas atau di laur Kelas.
Bentuk
– bentuk ruang dalam menari untuk usia dini adalah arah, jalan setapak, level,
bentu, bentuk individual, dan hubungan.
Aspek
waktu dalam tari sering terkait dengan music pengiringnya, yang memang secara
bersama – sama menjalani waktu tersebut. Waktu berkaitan dengan irama. Jadi
gerakan tari adalah gerakan yang berirama, yang diatur waktunya adlah cepat,
lambatnya tarian dan diatur sesuai dengan kebutuhan atau keadaanya.
Untuk
gerak anak perlu tenaga. Tenaga digunakan untuk menciptakan daya (force), menyerap tenaga, mengetur keseimbangan,
mengatur jarak, kecepatan, aliran gerak dalam menari
Kegiatan
Belajar 2
KETERAMPILAN GERAK ANAK USIA DINI
Keterampilan motorik dan
keterampilan gerak anak usia dini menglami masa – masa perkembangan yang
berbeda – beda. Pada usia 3-4 Tahun anak mulai memiliki kemampuan pengelolaan
tubuhnya pada keterampilan dasar seperti keterampilan berpindah tempat (lokomatora), gerak statis ditempat (non lokomator) dan gerak memakai
anggota badan (manipulatif). Karakteristik
anak usia dini selalu ingin akan bergerak, tampil, dan aktif.
Dengan menari, anak akan memiliki
multi kemampuan yaitu belajar cara berfikir melali pemecahan masalah secara
kreatif, anak berfikir level analisa, melatih mengintegrasikan fisik dengan
pemahaman, dan memiliki keterampilan memilih gerakan dan belajar berfikir dalam
realitas gerak yang sebenarnya.
Secara teknis gerakan tari yang
tampak pararel (berjalan sejajar) dengan irama musiknya, ketukannya, dan cepat
lambat atau temponya. Irama music dalam hal ini mempermudah atau memperlancar
aliran gerak dan membangkitkan semangat menarikan tarinya. Irama music
mendukung anak menari menempati ruang, waktu, dan tenaga.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
makalah yang telah kami paparkan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Tari adalah jenis kesenian yang terkait
langsung dengan gerak tubuh manusia, tubuh adalah alatnya, dan gerak tubuh
sebagai medianya.
2. Tubuh menjadi alat utama dalam menari,
dan gerak tubuh merupakan media dasar untuk mengungkapkan ekspresi tari.
3. Dengan menari, anak akan memiliki multi kemmpuan
yaitu : belajar cara berfikir melalui pemecahan masalah secara kreatif, anak
berfikir level analisa, melatih mengintegrasikan fisik dengan pemahaman, serta
memiliki keterampilan memilih gerakan dan belajar berfikir dalam realitas gerak
yang sebenarnya.
B. Saran
Dari
kesimpulan di atas maka kami selaku penulis dapat membarikan beberapa saran,
yaitu :
1. Perkembangan motorik dan keterampilan
gerak anak pada usia 3-4 Tahun, memiliki kemampuan pengelolaan tubuhnya dan
ketarampilan dasar seperti keterampilan berpindah tempat (lokomator), gerak statis ditempat (non-lokomator), dan gerak memakai anggota badan (manipulatif). Karakteristik anak usia
dini selalu ingin bergerak, tampil, dan aktif. Jadi sebaiknya orang tua harus
memberikan kebebasan bergerak dan berkreasi kepada anak.
DAFTAR PUSTAKA
Anne Green Gibert. Teaching The Three RS, Throug Movemnent Experience. A Hand book
for Teachers.
Campell Linda, Campell Bruce, Dickinson Dcc. (2002).
Multiple intelligences, Metode Terbaru
Melesatkan Kecerdasan. Inisiasi Press.
Deoro. Vincent. (1989). Charateristic Of Kmesthetik Perception. Iowa Williams C. Brown.
Jamaris, Martini. (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak – kanak, Jakarta
: Dirjen Pendidikan Tinggi dan Universitas Negeri Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar