Pada era globalisasi, komputer komputer sudah bukan barang asing lagi bagi masyarakat penggunanya, namun sedikit yang mengetahui siapa penemunya, siapa yang memulai gagasan awal hingga dapat menghasilkan teknologi komputer tersebut, Tentunya manusia yang menemukan komputer tersebut adalah tidak kecil jasanya bagi masa-masa berikutnya, dimana penggunaan komputer tersebut telah dapat dinikmati oleh sebagian besar masyarakat dunia, sewajarnya si penemu tersebut mendapat penghargaan dan dikenang namanya dalam sejarah komputer.
Menurut William S. Davis (Miami University ,1981), setelah manusia beralih dari sistim barter diganti dengan uang, kebutuhan akan angka, perhitungan, dan pemeliharaan data telah menjadi keharusan. Alat bantu penghitung pertama kali dikenal adalah “ABACUS� yang diperkenalkan di daratan Cina pada sekitar 2600 tahun Sebelum Masehi. Alat penghitung ini masih saja dipergunakan di beberapa negara di dunia.
Beberapa abad kemudian, sedikit demi sedikit dapat dilakukan pengembangan komputer modem. Alat mekanik pertama yang diciptakan untuk membantu perhitungan adalah mesin penambah yang diketemukan oleh Blaise Pascal tahun 1642. Gootfried Wilhelm Liebniz kemudian mengembangkan mesin yang dapat mengalikan, sebagaimana halnya mesin hitung Pascal, namun gagal karena tidak ditunjang oleh pengadaan alat-alat serta kekurangan tehnik industri.
Dua abad berikutnya ada kemajuan dalam bidang listrik dan industri. yaitu penemuan listrik pada permulaan tahun 1800, dimana ilmu pengetahuan menemukan jawaban atas masalahnya sendiri. Pada tahun 1786, Galvani adalah orang pertama yang menemukan arus listrik, sulit dipercaya pada masa sebelum 1786, bahwa arus listrik ada. Pada 1800 battery basah pertama kali diciptakan. Pada tahun 1834, telah ada pembangkit arus dengan battery, magnit listrik, pembangkit listrik mesin pembangkit berputar dan mesin listrik telah diketemukan. Hal tersebut diawali dengan tidak ada apa-apa tentang listrik sejak beberapa dekade sebelumnya. Dalam bidang ilmu dan teknologi, satu ide baru memungkinkan banyak ide baru, kadang-kadang menghasilkan lebih banyak lagi, berkembang lagi dan lagi, hingga pada suatu saat pengetahuan secara cepat berkembang dengan luar biasa. Lebih lanjut William S. Davis (1981), mengatakan, bahwa penemuan baru terjadi di Perancis dimana pada tahun 1806, seseorang bernama Joseph Jacquard menemukan alat penenun Jacquard, sebuah mesin penenun dikontrol oleh kartu-kartu (punched card). Jacquard tidaklah bermaksud menemukan komputer atau alat mekanik lain untuk berhitung, tetapi idenya mempergunakan “punch card� untuk menyimpan data menjadi sumber ide yang dipergunakan secara nyata oleh penemu komputer berikutnya.
Penemu komputer pertama pada awal abad 19 adalah Charles Babbage. Yang membangun suatu mesin penganalisa yang mampu melakukan perhitungan rumit pada saat yang bersamaan. Pada tahun 1843, dia merencanakan dengan terperinci sebuah mesin termasuk segala bagian-bagian terpenting dan berfungsi sebagai mesin komputer modern. Namun tidak terlaksana karena sarana dan kemampuan teknologi pada saat itu tidak dapat melayani kebutuhan. Semenjak masa Pascal dan Liebniz perkembangan teknologi menjadi sangat pesat tetapi belum cukup untuk menjawab tantangan-tantangan. Hasil karya Charles Babbage hampir dilupakan, tidak dibicarakan lagi hingga konsep-konsepnya dipergunakan kemudian oleh orang lain pada abad berikutnya.
Pada Tahun 1880 Undang-undang Amerika Serikat menetapkan diperlakukannya sensus setiap sepuluh tahun. Cacah jiwa tahun 1880 memerlukan tujuh setengah tahun untuk menyelesaikannya. Kenaikan jumlah penduduk memberikan gambaran bahwa sensus pada tahun 1890 akan memerlukan waktu sebelas tahun untuk menyelesaikannya. Ini berarti bahwa hasil sensus 1890 masih dalam proses perhitungan Biro Sensus pada saat sensus 1900 sudah berjalan. Demikian juga pada masa mendatang proses perhitungan akan semakin jauh di belakang tanpa ada harapan perbaikan.
Masalah tersebut telah ditangani oleh seorang Staff Biro Sensus bernama Herman Hollerith. Dia mengambil ide Jacquard tenun otomatis dengan melobangi kartu dengan data-data. Apabila lobang-lobang di dalam kartu dapat dianggap sebagai simbol tenunan, tentunya lobang tersebut dapat mewakili angka. Segera setelah sensus tahun 1890 berjalan Hollerith memasukkannya dalam lobang-lobang kartu. Untuk membaca dan keperluan tabulasi dia mengambilkan ide dari kecepatan penemuan-penemuan listrik.
Kartu-kartu tidak mengantar listrik, karena kertas adalah alat yang baik untuk bahan isolasi. Apabila kertas ditempatkan di permukaan logam dan urutan tombol-tombol logam yang saling berhubungan, kertas-kertas secara baik memisahkan tombol atau jarum-jarum logam dari atas permukaan logamnya yang menghambat arus listrik kecuali kalau ada lobang. Dalam hal ini tombol logam akan masuk dalam lobang kertas dan tersambungkan dengan logamnya yang memungkinkan arus dapat mengalir terus.
Peralatan Hollerith secara mudah akan menghitung arus yang tersambungkan pada kawat atau kabel setiap saat kartu dimasukkan ke dalam kartu, dan setiap posisi kombinasi lobang akan mewakili satu data statistik, sehingga hasil perhitungan akan menjadi hasil sensus. Sensus tahun 1890 selesai dikerjakan dalam waktu dua tahun.
Mengapa Hollerith bisa berhasil sedang orang-orang sebelumnya seperti Pascal, Liebniz dan Babbage gagal? Apakah idenya lebih baik? Sesungguhnya tidak, tetapi pada tahun 1890 masalah teknologi dan kelistrikan telah sedemikian majunya sehingga seara langsung ide-ide Hollerith dapat dilaksanakan.
Kemajuan-kemajuan berarti, secara nyata, telah diperoleh tetapi ide dasarnya adalah penemuan Hollerith. Pada tahun 1939, Howard Aiken dari Universitas Howard mulai dipekerjakan untuk memecahkan masalah angka yang kompleks; pada tahun 1944 dengan bantuan dan dukungan keuangan dari IBM, Mark-I, komputer elektronik mekanik pertama diperkenalkan. Dan tahapan baru tentang komputer modern-pun telah dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar