Jumpa kembali dalam posting pelajaran dasar main catur (3), kali ini kita akan mempelajari nilai masing-masing buah dalam permainan catur. Mengetahui tentang nilai buah ini sangat penting! Kenapa?? Sebab dengannya kita bisa buat rencana buah mana yang untung klo ditukar, dan kapan kita harus menukar buah dll…oke kita lanjut aja !!
Nilai buah
Dalam permainan catur, pukul memukul atau makan memakan buah catur pasti terjadi. Peristiwa ini dapat juga disebut tukar menukar. Agar kita tidak menderita kerugian dalam tukar menukar itu, tentu kita harus mengetahui harga atau nilai dari setiap buah catur.
Bidak biasanya digunakan sebagai ukuran untuk nilai buah catur lainnya. Nilai yang lazim digunakan adalah:
bidak = 1
Kuda = 3
Gajah = 3
Benteng = 5
Menteri = 9
Raja tidak ternilai harganya karena kehilangan Raja berarti kalah. Raja tidak boleh ditukar atau dipukul.
Gajah dan Kuda nilainya sama. Karena itu kita bisa menukar Kuda lawan dengan Gajah atau menukar Gajah lawan dengan Kuda, tanpa kerugian secara materi. Tetapi jika kita kehilangan Benteng ( nilai 5 ) dan sebagai gantinya Cuma mendapat Kuda atau Gajah ( nilai 3 ) maka berarti kita rugi. Kerugian semacam ini lazim disebut “kalah Kualitas”.
Sebaliknya jika kita berhasil memperoleh Benteng lawan sebagai pertukaran dengan Kuda atau Gajah, kita mendapat keungungan yang disebut “menang kualitas”.
Supaya seimbang, tentu saja satu Benteng ( nilai 5 ) sekurang-kurangnya harus ditukar dengan satu Kuda atau satu Gajah ( nilai 3 ) ditambah dengan dua bidak ( nilai 2 ).
Demikian pula Menteri ( nilai 9 ) kalau terpaksa ditukar hendaklah paling sedikit dengan dua Gajah tambah satu Kuda, atau dengan satu Benteng tambah satu Gajah atau satu Kuda dan ditambah lagi dengan satu bidak.
Dua Benteng ( nilai 10 ) tentu rugi jika ditukar dengan satu Menteri ( nilai 9 ). Hitunglah baik-baik nilai buah ini kalau akan melakukan tukar menukar buah dengan pihak lawan.
Yang perlu pula diingat ialah bahwa nilai buah ini tidak mutlak sifatnya. Pada suatu ketika, mungkin saja kita rela mengorbankan Menteri untuk satu kuda atau hanya satu bidak. Hal itu baik dilakukan bila misalnya Raja lawan dapat kita tangkap sehingga kemenangan dapat kita rebut.
Menteri, Benteng, Gajah, Kuda termasuk golongan perwira . bidak dapat dianggap sebagai prajurit biasa. Kalau dikatakan seorang pemain menang perwira, berarti dia berhasil “menculik” lawan tranpa kehilangan perwira sendiri.
Menteri dan Benteng sering pula disebut sebagai perwira berat. Gajah dan Kuda disebut perwira ringan. Perwira berat mampu “menangkap”Raja lawan dengan bantuan Raja sendiri. Satu perwira ringan tidak mampu berbuat demikian.
LATIHAN 1
Diagram 24
Pemain Hitam
Pemain Hitam
Pemain Putih
Coba sebutkan di petak apa Menteri putih itu berada. Berapakah jumlah petak yang dapat dicapainya?
Diagram 25
Benteng putih di d7 boleh memukul bidak hitam di a7 atau Gajah di g7 atau Benteng di d5. buah manakah yang akan dipukul Putih supaya lebih menguntungkan? Coba hitung berapa jumlah petak yang dapat dicapai Benteng putih itu.
Diagram 26
Dapatkah Gajah putih di c4 ini memukul Kuda hitam di a6 atau Benteng hitam di d5? Bolehkah memukul Menteri hitam di e6?
Diagram 27
Coba sebutkan buah hitam apa saja yang dapat dipukul oleh Kuda putih dari petak d5. Bolehkan Kuda itu mundur ke petak f4?
Diagram 28
Pemain Hitam
Pemain Hitam
Pemain Putih
Berapakah pilihan melangkah bagi setiap bidak putih? Coba sebutkan satu per satu. Langkah apakah yang terbaik buat Putih?
Diagram 29
Pemain Hitam
Pemain Hitam
Pemain Putih
Bolehkah Raja putih memukul bidak hitam di e4? Ke petak mana sajakah Raja putih boleh melangkah.
Diagram 30
Pemain Hitam
Pemain Hitam
Pemain Putih
Coba sebutkan kemungkinan melangkah bagi Raja putih. Raja itu boleh memukul Kuda hitam di f3?
Diagram 31
Pemain Hitam
Pemain Hitam
Pemain Putih
Berdasarkan jumlah nilai buah, siapakah yang lebih unggul sekarang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar